Label

Total Tayangan Halaman

Minggu, 14 Agustus 2016

Reformasi Hati

Pikiran dan jiwa meregang...
mencari....dan membentuk formulasi keikhlasan yang lebih baru, luas dan dalam ...

Jika tidak...maka kita kan terjebak pada kata-kata "keterbatasan"... "ke-manusiaan"...."ke-bukan-Nabi-an"...

Maka...reformasi hati adalah sebuah keniscayaan...

Wahai Rabb...
Laa haula wallaa quwwata illa billaah...

Jepara, 14 Agustus 2016

Rabu, 22 Februari 2012

Cercah-cercah Harapan


Cercah-cercah Harapan

Wahai Dzat Yang menguasai semua langit bumi dan seluruh isi celah yang ada
Inilah percikan kata yang tertuang dalam ruang tanpa penyangga
dari seorang budak yang melanglang ke buana rasa mencoba menembus karsa

Wahai Dzat yang mengetahui segala isi sudut-sudut hati
Ada segumpal rasa tak terperi, menggelayut, menanti
Mewarnai hari yang tak kunjung penuh berisi

Wahai Dzat yang Menguasai setiap lapis ruang dan waktu
Ada sebongkah jiwa mengharu biru membungkam suku-suku
dan menguatnya rasa diburu oleh cepatnya waktu berlalu

Wahai Dzat yang Keagungannya Mempesonakan
Ada cercah-cercah harapan senantiasa Kau tebarkan bagi jiwa-jiwa yang bertahan
Melangkah di semua macam titian dengan tetap mengembangkan senyuman


Kajang, 19 Desember 2010.

Selasa, 21 Februari 2012

AIR MATA CINTA 2


AIR MATA CINTA 2


Air mata membuncah pecah
Ketika mata hati menerawang ke berbagai wujud makhluk
Hanya satu kata...makhluk...tak ada yang mati dan hidup
Karena bagi al Khayyu ...segala sesuatu adalah hidup...
Semuanya bertasbih kepada-Nya dan bersujud
Kecuali kesadarannya tertutup nafsu yang mewujud

Wahai alam raya...apa yang telah ku perbuat untukmu...?
Adakah aku bermanfaat bagimu...?
Adakah kau berharap padaku...?

Ketika tangan, kaki, mata dan kepala tak menjangkau tuk menjamahmu
Bahkan menyebut namamu satu persatu pun tak mampu
Ijinkan hati memelukmu dalam rasa, air mata dan untaian kata... I love U...


Karunia-Nya menghubungkan antar sesama
Cinta alam semesta melalui taburan do'a-do’a.


Bangi, 19 Februari 2012.

Sabtu, 18 Februari 2012

AIR MATA CINTA 1


AIR  MATA CINTA 1

Air mata cinta
Memancar dari celah-celah terbuka...bak cahaya
Tidak kuasa membawa dusta
Pun tidak ada unsur duka nestapa

Hanyalah air mata
Yang mengalir diiringi memerahnya raga dan jiwa
Meregang menangkap gelombang-gelombang  cinta
Yang dahsyat membahana

Ekspresi cinta seorang hamba
Yang merasa hina papa
Namun berani menyatakan cinta
Sesungguhnya ...air mata hanyalah bukti ketakutannya
Hamba tak mempunyai hak apa-apa atas apa-apa
Kecuali sekedar  apa-apa yang digerakkan oleh-Nya untuknya

Air mata dan keberaniannya menyatakan cinta
Hanyalah karunia cinta-Nya semata.


Bangi, 19 Februari 2012

Selasa, 07 Februari 2012

Serpihan Kata-kata 2

Serpihan Kata-kata 2
Oleh: Ro’fah Setyowati


Ini pun hanya serpihan kata-kata
Yang menyesaki dada
Yang ditoreh oleh jiwa - jiwa dahaga
Agar terhubung pada jiwa dengan dahaga sama

Yang berkecamuk berebut menuju ke ufuk
Yang memancar dari cahaya terpendar
Yang menyeruak dari jendela jiwa
Yang diangkat dari dataran rasa yang sibuk mengangkasa
Yang dipetik dari balik tirai sukma yang tercabik
Yang dipupuk dengan serbuk-serbuk cinta
Yang disiram oleh rindu-rindu membelenggu
Yang dirangkai bersama cinta bersemai
Yang dibingkai keriangan bersorak sorai

Demi meraihselamatkan  asa yang kan binasa
Mengukir  jiwa-jiwa dahaga
Merasuki sukma-sukma bersahaja
Mengangkat derajad menawar hasrat

Bagi menarik hati yang beranjak pergi
Menyeberangi  lautan di kedalaman tak bertepi
Membuang sepi mengisi hari
Menggapai matahari sepenuh hati 


Bangi, 8 Februari 2012

Senin, 06 Februari 2012

Serpihan Kata-kata 1


Ini hanyalah serpihan kata-kata
Dari sebongkah jiwa yang dipenuhi  tanya
Mengapa, bagaimana, apa, dimana, berapa, dan seterusnya

Ini hanyalah serpihan kata-kata
Yang dipungut dari luasnya alam maya pada
Dari ujung pandangan mata hingga katulistiwa minda

Ini hanyalah serpihan kata-kata
Yang disusun dari timbunan makna
Yang menggantung di awan mendung
Ini hanyalah serpihan kata-kata
Yang menari-nari  menghiasi hari
Demi menggapai pelangi berwarna warni

Ini hanyalah serpihan kata-kata
Yang  mengharu biru menunggu waktu
Dan selalu turut menjemput maut


Bangi, 1 Okt 2010

Minggu, 05 Februari 2012

Manusia dan Kesadaran



Dari perspektif metamorfosis, kelahiran adalah suatu perkembangan signifikan dari suatu bentuk dan keadaan menjadi bentuk dan keadaan yang sangat berbeda meski tidak merubah substansi zatnya.
Manusia lahir pertama dari garba ibunya.
Lahir yang kedua dari kesadarannya.
Kelahiran ketiga dan seterusnya...juga dari kesadarannya.
Tanpa kesadaran, manusia tidak ada artinya.
Besar dan kuatnya eksistensi manusia adalah seluas kesadarannya terhadap diri, ruang dan waktu yang melingkupinya di hadapan Sumber Segala Kesadaran..
Kesadaran yang hakiki jika ia memahami konsep  “sebelum ada”, “ketika ada” dan “setelah tidak ada” dan proses-proses yang menyertainya.
Pintu kesadaran hakekatnya adalah ilmu, sedangkan alatnya adalah akal dan wahyu.
Pintu ilmu adalah membaca dalam arti seluas-luasnya.
Untuk mendapatkan kesadaran hakiki, ilmu yang menjadi pintu semestinya selalu diuji kebenarannya dan kekuatannya.
Pintu-pintu ujian ilmu yang utama dengan membuka seluas-luasnya batas cakrawala,
termasuk membuka diri terhadap masukan dan kritikan yang ada, karena boleh jadi ada kesadaran lain
yang dikirim Sang Penguasa Kesadaran untuk membenahi, memperkuat atau memperluas kesadaran yang sudah ada.
Akankah kita lahir kembali di dunia ini atau hanya berkembang saja ?

Wahai Pemilik Kesadaran Universal....
Layakkan dan masukkan kami dalam wilayah kesadaran-Mu...
Pelihara dan kembangkanlah kesadaran hingga yang memungkinkan bagi kami
Karena sesungguhnya Engkaulah Penguasa segala kemungkinan dan Engkau mencintai orang-orang yang mendamba kesadaran universal
Kami berlindung kepada-Mu dari ketidaksadaran atau kekurangsadaran dan segala turunannya.
Dan persaudarakan kami dengan hamba-hamba yang Kau limpahi kesadaran ke arah kesadaran universal.


Bangi, 14 Desember 2011